Jakarta – Seruan kemanusiaan menggema di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, saat sejumlah aktivis menggelar aksi damai pada, Kamis (19/6) sebagai bentuk solidaritas terhadap penderitaan warga sipil Gaza. Aksi ini menjadi bagian dari seruan global untuk menghentikan kekerasan dan mendorong perdamaian abadi di wilayah yang dilanda konflik.
Mengusung tema “Stop Genocide, Peace Now”, aksi ini menyerukan penghentian segera atas kekejaman yang dialami masyarakat Gaza, sekaligus menuntut agar jalur bantuan kemanusiaan dibuka sepenuhnya tanpa hambatan. Pesan kuat disampaikan bahwa dunia harus bersatu dalam menyikapi krisis kemanusiaan ini secara serius.
Seruan Kemanusiaan di Tengah Ketegangan Geopolitik
Di tengah sorotan terhadap ketegangan geopolitik di Timur Tengah, penting untuk tidak mengalihkan perhatian dari kondisi Gaza yang kian memburuk. Ribuan jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak, menjadi korban dari kekerasan yang tak kunjung usai. Aksi tersebut juga menampilkan ekspresi teatrikal penuh makna sebagai wujud empati dan panggilan nurani atas tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung.
Aksi ini mengajak masyarakat untuk memahami bahwa kepedulian terhadap kemanusiaan bukanlah sekadar slogan. Menurut laporan terbaru, lebih dari 55.000 jiwa telah tewas dan hampir 130.000 orang mengalami luka-luka akibat konflik yang berkepanjangan. Konsekuensi dari ketidakstabilan ini bukan hanya dirasakan di Gaza, tetapi juga mulai menggoyang stabilitas kawasan yang lebih luas.
Tuntutan untuk Perdamaian dan Tanggung Jawab Global
“Ini adalah seruan untuk dunia, setop perang sekarang juga, dan wujudkan perdamaian di Gaza. Tidak ada alasan moral atau politik yang bisa membenarkan diamnya kita atas penderitaan warga sipil di sana. Mereka tidak boleh dibiarkan sendiri, kita harus terus bersuara,” ujar salah satu aktivis. Tuntutan agar pihak-pihak yang memiliki pengaruh, termasuk negara adikuasa, bertanggung jawab sangatlah relevan saat ini.
Greenpeace, yang secara strategis memilih Kedubes AS sebagai lokasi aksi, menekankan peran besar negara tersebut dalam konflik ini, baik melalui dukungan politik, militer, maupun diplomatik. Pesan tersebut merupakan panggilan langsung kepada pemerintah negara-negara besar untuk menggunakan pengaruhnya demi menghentikan kekejaman dan membuka jalan perdamaian yang lebih konstruktif.
Saat kita menyaksikan laporan dari Kementerian Kesehatan, dengan lebih dari 90% populasi Gaza terpaksa mengungsi, sudah saatnya kita bertanya: apa yang dapat kita lakukan untuk berkontribusi terhadap perubahan? Keterlibatan masyarakat dunia sangat diperlukan untuk menciptakan solusi jangka panjang.