Post Views: 270
Rio de Janeiro — Museum of Modern Art (MAM) di Rio de Janeiro menjadi saksi bersejarah bagi kehadiran Indonesia saat Presiden Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025, pada Minggu (6/7/2025). Kehadiran ini memperkuat posisi Indonesia dalam dinamika geopolitik global, menunjukkan bahwa peran Indonesia semakin diakui di level internasional.
Di lobi VVIP MAM, Presiden Prabowo disambut dengan penuh kehormatan oleh pasukan upacara Brasil. Pertemuan yang penuh keakraban ini, di mana ia berjabat tangan erat dan berpelukan dengan Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, menarik perhatian media internasional dan menciptakan simbol persahabatan antar bangsa.
Pentingnya Kehadiran Indonesia dalam KTT Geopolitik
KTT ini mengambil tema “Strengthening Global South Cooperation for More Inclusive and Sustainable Governance”, dan kehadiran Indonesia menjadi simbol antusiasme. Di sela-sela acara, Presiden Prabowo memanfaatkan kesempatan untuk bertukar pikiran dengan beberapa pemimpin dunia, termasuk Presiden Afrika Selatan dan Putra Mahkota Abu Dhabi. Dialog ini tak hanya menambah hubungan bilateral, tetapi juga mengedukasi tentang isu-isu global yang prioritas penanganannya.
Dalam sesi plenary, Presiden Prabowo menyoroti pentingnya reformasi pemerintahan global yang lebih adil. “Indonesia siap menjadi jembatan antara negara maju dan berkembang dalam menciptakan tatanan global yang lebih adil,” ucapnya. Pernyataan ini bukan hanya retorika, melainkan juga cerminan komitmen Indonesia untuk berperan aktif dalam menciptakan stabilitas dunia.
Strategi Diplomasi Indonesia dalam KTT BRICS
Selama dua hari ke depan, Presiden Prabowo dijadwalkan mengikuti berbagai pertemuan bilateral dan multilateral. Agenda ini merupakan kesempatan penting bagi Indonesia untuk memperluas jaringan diplomasi dan menunjukkan komitmen dalam menjaga stabilitas global. Pengamat menyatakan bahwa langkah ini merupakan strategi untuk menguatkan posisi tawar Indonesia di kancah internasional, di tengah konstelasi yang semakin kompleks.
Kehadiran Indonesia di KTT BRICS bukan sekadar ajang formalitas. Ini adalah momentum strategis yang menunjukkan bahwa Indonesia berkomitmen untuk memperjuangkan kepentingan kolektif negara-negara berkembang. Dengan peran proaktif dalam forum ini, diharapkan Indonesia mampu mendorong perubahan yang positif bagi tata kelola dunia, membuatnya lebih seimbang dan berkelanjutan.