• Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami
No Result
View All Result
  • Login
Lintasbangsa.id
  • Home
  • Peristiwa
  • Ekonomi
  • Energi
  • Lingkungan Hidup
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Peristiwa
  • Ekonomi
  • Energi
  • Lingkungan Hidup
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Lintasbangsa.id
No Result
View All Result
Home Peristiwa

Kulit Udang dan Rumput Laut sebagai Solusi Mengatasi Tumpahan Minyak

Kulit Udang dan Rumput Laut sebagai Solusi Mengatasi Tumpahan Minyak

Post Views: 235

Singapura — Tumpahan minyak di laut merupakan masalah serius yang kerap kali tak bisa dianggap enteng. Masalah ini tidak hanya mencemari ekosistem laut, tetapi juga mengancam kehidupan biota dan kesehatan manusia. Kendala utama dalam penanganannya adalah minyak sangat sulit untuk dihilangkan, sementara alat pembersih yang ada justru menambah limbah beracun ke lingkungan. Maka, tim peneliti dari sebuah universitas ternama di Singapura mencoba mencari solusi yang lebih ramah lingkungan dengan mengembangkan aerogel dari bio-polimer.

Menurut data terbaru, proses pembersihan tumpahan minyak tradisional sering kali menghabiskan waktu bertahun-tahun dan memerlukan biaya yang sangat tinggi. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah ada cara yang lebih efisien dan berkelanjutan untuk menangani tumpahan minyak di laut?

Aerogel Sebagai Solusi Inovatif untuk Tumpahan Minyak

Aerogel yang dikembangkan oleh para peneliti tersebut terbuat dari bahan alami seperti chitosan yang berasal dari kulit udang dan sodium alginate yang diambil dari rumput laut cokelat. Uniknya, kedua bahan ini dikenal sebagai senyawa yang hidrofilik, sehingga umumnya kurang efektif dalam menyerap minyak yang bersifat hidrofobik. Namun, dengan teknik yang cermat, para peneliti berhasil mengatasi masalah ini melalui penambahan bahan hidrofobik seperti methyltrimethoxysilane (MTMS), menjadikan aerogel ini lebih efektif dalam menyerap minyak tanpa meninggalkan efek berbahaya ke lingkungan.

Proses pembuatan aerogel ini memang cukup menarik. Awalnya, chitosan dan sodium alginate dilarutkan menjadi satu, kemudian diberi gelombang suara yang menghasilkan serat nano yang saling terhubung. Setelah itu, campuran tersebut dibekukan menggunakan nitrogen cair, menghasilkan struktur menyerupai sarang lebah. Air yang tersisa kemudian dihilangkan melalui metode sublimasi, menghasilkan aerogel yang sangat ringan, poros, dan mampu menyerap minyak hingga puluhan kali lipat beratnya sendiri.

Keunggulan Aerogel dalam Menangani Tumpahan Minyak

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menambahkan serat nano sebanyak 1%, para peneliti berhasil menemukan keseimbangan ideal antara kekuatan dan porositas. Secara keseluruhan, aerogel ini mampu menahan tarikan hingga 300% lebih kuat dibandingkan bahan standar, dan dapat pulih hingga 96% dari bentuk semula setelah mengalami tekanan. Keunggulan ini membuatnya semakin efektif digunakan berulang kali tanpa kehilangan kualitas.

Kemampuan aerogel dalam menyerap minyak juga sangat mengesankan. Dalam pengujian campuran antara air dan minyak, aerogel ini dapat menyerap minyak hingga 90 kali beratnya, tergantung pada jenis minyak yang diuji. Permukaannya yang menolak air membuat tetesan air tetap berbentuk bulat dan mudah berguling, sementara minyak diserap dengan sangat cepat. Ini memberikan harapan baru dalam upaya penanggulangan tumpahan minyak, terutama di daerah pesisir yang sangat rentan terhadap pencemaran.

Dalam kesimpulannya, penelitian ini membuka jalan bagi alternatif pembersihan yang lebih ramah lingkungan dalam menangani tumpahan minyak. Dengan desain yang tepat dari tingkat molekul hingga mikrostruktur, aerogel berbasis bio-polimer dapat menggantikan alat pembersih tradisional yang berpotensi menimbulkan polusi. Pengembangan lebih lanjut diharapkan akan memberikan terobosan baru dalam metode pembersihan lingkungan yang lebih aman dan efisien.

Dengan kemajuan teknologi yang terus berlangsung, ada harapan bahwa alat pembersihan berbasis aerogel ini akan segera digunakan secara luas. Dan tentunya, dampak positifnya terhadap lingkungan akan sangat signifikan, memberikan perlindungan yang lebih baik bagi kehidupan laut serta meningkatkan kualitas hidup di sekitar kawasan pesisir. Sebuah langkah kecil namun berarti menuju ekosistem yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Previous Post

Investasi Hulu Migas Capai Rp 118 Triliun

Next Post

Negara Negara Lautan Hindia Barat Siapkan Diri Hadapi Tumpahan Minyak

Kategori

  • Ekonomi (26)
  • Energi (49)
  • Gaya Hidup (47)
  • Lingkungan Hidup (48)
  • Peristiwa (56)

TopTopic

Krisis Global Mendorong Kenaikan Tajam Harga ICP Indonesia

Krisis Global Mendorong Kenaikan Tajam Harga ICP Indonesia

Krisis Global Mendorong Kenaikan Tajam Harga ICP Indonesia

Target Peningkatan Migas, Proses Perizinan Dipercepat

Gelar Vendor Day 2025, Kilang Tekankan Kemitraan Bersih dan Taat Hukum

Gelar Vendor Day 2025, Kilang Tekankan Kemitraan Bersih dan Taat Hukum

Tanam Bibit Pohon Bersama Menteri Lingkungan Hidup oleh PLN NP

Tanam Bibit Pohon Bersama Menteri Lingkungan Hidup oleh PLN NP

Sidebar

Lintasbangsa.id

© 2025 LintasBangsa.id. All Rights Reserved.

Informasi Website

  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami

Media Social

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Ekonomi
  • Energi
  • Lingkungan Hidup
  • Gaya Hidup

© 2025 LintasBangsa.id. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In