Upaya untuk mencapai ketahanan pangan dan energi di Indonesia memerlukan kolaborasi dari berbagai sektor, termasuk perusahaan negara yang memiliki peran vital. Ini menjadi perhatian utama dalam forum diskusi beberapa waktu lalu.
Fakta menunjukkan bahwa keberlanjutan sektor energi dan pangan saling berkaitan. Jika satu sektor kurang mendapatkan perhatian, keduanya dapat terkena dampak negatif, yang pada akhirnya mempengaruhi kehidupan masyarakat luas.
Peran BUMN dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan
Perusahaan negara memiliki tanggung jawab strategis dalam mendukung ketahanan pangan, dan PLN sebagai salah satu BUMN di sektor energi, harus mampu beradaptasi dengan kebutuhan pertanian. Hal ini tidak hanya berarti menyediakan listrik, tetapi juga mengembangkan infrastruktur yang dibutuhkan, seperti sistem irigasi yang bergantung pada kestabilan pasokan energi.
Sejumlah studi menunjukkan bahwa elektrifikasi memberikan dampak positif terhadap produktivitas pertanian. Misalnya, dengan adanya pasokan listrik yang stabil, petani dapat menggunakan alat modern yang lebih efisien, meningkatkan hasil panen, serta meminimalkan kerugian pascapanen. Menurut data, daerah yang mendapat dukungan listrik dari PLN menunjukkan peningkatan hasil pertanian hingga 30% dalam beberapa tahun terakhir.
Strategi dan Solusi untuk Pengembangan Energi Baru Terbarukan
Selain mendukung ketahanan pangan, PLN juga dituntut untuk berinovasi dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT). Berbagai jenis sumber energi seperti hidro, bio, dan surya memiliki potensi besar di Indonesia, namun biaya pembangunan harus tetap sesuai dengan anggaran yang tersedia. Strategi yang tepat dalam memilih teknologi efisien sangat penting agar biaya operasional tetap terjangkau.
Pemilihan teknologi yang ramah lingkungan dan hemat biaya akan berimplikasi positif tidak hanya pada lingkungan tetapi juga pada keberlangsungan bisnis di sektor kelistrikan. Dengan kata lain, energi terbarukan tidak hanya harus bermanfaat secara ekologis tetapi juga ekonomis bagi masyarakat.
Masyarakat juga diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam proses ini, baik dari segi pemanfaatan energi baru maupun dalam program-program pertanian yang didukung oleh projek listrik dari PLN. Hal ini bisa menjadi langkah awal untuk menuju swasembada pangan yang dicita-citakan.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, pengembangan berbasis komunitas sangat diperlukan agar masyarakat merasa memiliki proyek ini dan mau terlibat aktif. Melalui sinergi antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat, cita-cita ketahanan pangan dan energi nasional dapat tercapai dengan lebih baik.