Post Views: 439
Jakarta — Upaya untuk menghadirkan teknologi energi bersih yang lebih efisien terus dilakukan oleh para peneliti Tanah Air. Salah satu terobosan menjanjikan datang dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang berhasil mengembangkan material baru untuk memperkuat performa sel surya perovskite.
Dalam konteks perubahan iklim dan kebutuhan energi yang terus meningkat, inovasi dalam teknologi energi menjadi sangat krusial. Apakah kita sudah cukup berinvestasi pada penelitian yang bertujuan untuk menciptakan solusi energi berkelanjutan?
Pengenalan Inovasi Sel Surya Perovskite
Perangkat sel surya perovskite menunjukkan potensi maksimal dalam konversi energi matahari menjadi listrik. Sel surya ini tidak hanya efisien, tetapi juga lebih murah untuk diproduksi dibandingkan sel surya tradisional. Terobosan yang dikembangkan oleh BRIN ini menggunakan molekul oxasmaragdyrin sebagai hole-transporting material (HTM), yang merupakan komponen penting dalam proses konversi cahaya menjadi energi listrik.
Molekul ini memiliki struktur kimia yang kompleks dan mampu menyerap cahaya dalam rentang panjang gelombang yang luas, yaitu antara 400 hingga 800 nanometer. Dengan karakteristik ini, oxasmaragdyrin menjadi kandidat yang menjanjikan dalam menciptakan sel surya yang lebih efisien.
Peningkatan Performa Melalui Modifikasi Molekul
Modifikasi struktur kimia oxasmaragdyrin menjadi langkah penting untuk meningkatkan performa sel surya. Peneliti melakukan eksperimen dengan mengganti bagian tertentu dari molekul tersebut menggunakan gugus kimia lain seperti metoksi, etoksi, dan butoksi. Hasilnya menunjukkan bahwa salah satu varian, SM-09, mampu mencapai efisiensi konversi energi 13 hingga 14 persen, angka yang menjanjikan dalam perkembangan teknologi baru.
Kemudian, molekul yang dimodifikasi dengan gugus metoksi, yang disebut SM-OMe, ternyata memiliki performa yang lebih baik dibandingkan versi sebelumnya. Ini menunjukkan pentingnya eksplorasi dalam rekayasa material untuk meningkatkan kinerja perangkat teknologi energi. Selain itu, pendekatan green synthesis yang digunakan dalam sintesis molekul ini juga meningkatkan daya tarik dari segi keberlanjutan.
Material ini juga telah diuji ketahanannya hingga 500 jam penggunaan tanpa pelindung khusus, yang menunjukkan stabilitas yang sangat baik. Hal ini merupakan nilai tambah yang penting dalam pengembangan teknologi energi yang tidak hanya efisien tetapi juga tahan lama.
Penggunaan substituen metoksi berperan signifikan dalam mempercepat transfer hole sekaligus menstabilkan material terhadap degradasi. Ini berarti bahwa material tersebut tidak mudah rusak atau menurun kualitasnya meskipun digunakan dalam waktu lama. Dengan semua inovasi ini, harapan untuk masa depan energi bersih semakin cerah.