Jakarta – Indonesia terus memperkuat ketahanan energi nasional dengan pencapaian signifikan dalam sektor energi selama enam bulan pertama tahun 2025. Pemerintah, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), berhasil mencatatkan berbagai capaian strategis yang tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam konferensi pers yang digelar baru-baru ini, Menteri ESDM menegaskan bahwa langkah-langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan ketersediaan energi bagi seluruh lapisan masyarakat. Hal ini sejalan dengan tujuan pemerintahan dalam mencapai swasembada energi dan hilirisasi yang lebih baik.
Pencapaian Sektor Minyak dan Gas Bumi
Dari sektor minyak dan gas bumi, produksi migas rata-rata mencapai 111,9 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Pada bulan Juni 2025, produksi minyak mencatat angka 608,1 ribu barel per hari, melampaui target yang telah ditetapkan. Dalam enam bulan pertama, rata-rata produksi minyak mencapai 602,4 ribu barel per hari, yang juga mendekati target yang diinginkan.
Tujuan dari pencapaian ini adalah untuk mendukung pertumbuhan sektor energi yang berkelanjutan. Di penghujung Juni, produksi gas bumi mencapai angka cukup luar biasa yakni 1.146,4 MBOEPD, dan rata-rata sepanjang semester pertama mencetak angka 1.199,7 MBOEPD, yang setara dengan 119% dari target. Pemanfaatan gas bumi ini mencakup 69% untuk kebutuhan domestik, yang menunjukkan peran vital gas dalam menopang pembangunan nasional dan hilirisasi di sektor energi.
Strategi dan Sektor Batubara
Produksi batubara pada Januari hingga Juni 2025 juga menunjukkan pertumbuhan positif. Total produksi mencapai 357,6 juta ton atau 48,34% dari target tahunan. Sebanyak 104,6 juta ton dari total tersebut dialokasikan untuk kebutuhan dalam negeri, sebagai bagian dari Domestic Market Obligation (DMO) yang sangat penting dalam transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) 2060. Ini menunjukkan bahwa pengelolaan sumber daya batubara harus dilakukan dengan bijaksana dan tidak hanya diperuntukkan untuk keuntungan jangka pendek saja, tetapi juga untuk generasi mendatang.
Di sektor kelistrikan, kapasitas terpasang pembangkit listrik mengalami pertumbuhan signifikan, dengan tambahan 4,4 Gigawatt (GW) pada semester pertama tahun 2025. Dari jumlah ini, kontribusi dari energi baru dan terbarukan mencapai 876,5 Megawatt (MW). Kontribusi ini tentu saja sangat penting untuk meningkatkan akses listrik di seluruh Indonesia, yang saat ini mencapai konsumsi listrik per kapita sebesar 1.448 kWh.
Pemanfaatan biodiesel domestik juga mencatat hasil yang cukup menggembirakan dengan konsumsi mencapai 6,8 juta kilo liter dari target 15,6 juta kilo liter pada semester pertama. Capaian ini memberikan dampak ekonomi yang positif, dengan penghematan devisa sebesar USD3,68 miliar. Ini tentu merupakan prestasi yang luar biasa, mengingat pengurangan impor diesel memberikan nilai lebih bagi perekonomian nasional, serta meningkatkan nilai tambah dari Crude Palm Oil (CPO) menjadi biodiesel.
Secara keseluruhan, semua pencapaian ini tidak hanya menunjukkan sejauh mana komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan energi nasional, tetapi juga menegaskan bahwa energi adalah salah satu pilar terpenting dalam mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.