Post Views: 390
Surabaya, — Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang energi semakin mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, terkhusus dalam sektor pendidikan. Salah satu langkah inovatif muncul dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang baru saja meluncurkan Migas Corner, sebuah pusat edukasi migas yang menggunakan teknologi metaverse. Fasilitas ini diresmikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia, pada Kamis (17/7) lalu.
Dalam acara peresmian tersebut, Bahlil menggarisbawahi pentingnya kontribusi perguruan tinggi sebagai penggerak inovasi, terutama dalam menjawab tantangan transisi energi yang sedang berlangsung di tingkat nasional. “Melalui teknologi canggih seperti metaverse, pendidikan migas bisa disajikan dengan lebih menarik dan inklusif,” ujar Bahlil dengan semangat, menekankan tentang keunggulan pendekatan ini.
Migas Corner: Ruang Edukasi Interaktif dan Futuristik
Migas Corner dirancang sebagai ruang yang tidak hanya menampilkan informasi, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang interaktif. Fasilitas tersebut menawarkan beragam fitur edukatif yang meliputi sejarah industri migas di Indonesia, tata kelola hulu dan hilir, serta mekanisme cost recovery dan gross split. Hal ini merupakan langkah strategis untuk memperkaya pengetahuan mahasiswa dan masyarakat umum mengenai industri migas.
Lebih jauh lagi, Migas Corner juga menampilkan data wilayah kerja, proses eksplorasi hingga pengabaian, dan hasil penelitian yang dilakukan di ITS. Dengan tayangan video immersive yang menarik, pengunjung dapat merasakan pengalaman lebih nyata tentang berbagai aspek yang berkaitan dengan industri hulu migas. Melalui penjelasan yang mendetail dan visualisasi yang menarik, pengunjung diharapkan lebih mudah memahami kompleksitas industri tersebut.
Pendidikan dan Keterkaitan dengan Dunia Industri Energi
Dari perspektif manajemen pendidikan, keberadaan Migas Corner menjadi sorotan penting, terutama dalam konteks penguatan link and match antara dunia pendidikan dan industri. Hal ini bukan hanya sebuah fasilitas belajar, tetapi juga berfungsi sebagai jembatan antara akademisi dan profesional di sektor migas. Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menyatakan bahwa langkah ini bertujuan untuk memastikan kualitas kompetensi lulusan sesuai dengan kebutuhan industri. “Dengan kerjasama yang erat antara pendidikan tinggi dan industri, kita dapat menciptakan SDM yang lebih siap menghadapi tantangan di lapangan,” tambahnya.
Rektor ITS, Prof Ir Bambang Pramujati ST MScEng PhD, juga menekankan komitmen institusi untuk menjawab tantangan sektor energi melalui inovasi. Ia berharap kehadiran Migas Corner dapat memberikan dampak positif, baik bagi mahasiswa maupun masyarakat luas. Inisiatif ini merupakan bentuk nyata dari upaya yang dilakukan untuk memperkuat kapasitas SDM lokal agar dapat mengelola sumber daya energi nasional dengan mandiri dan berdaya saing.
Kedepan, Migas Corner diharapkan tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga sebagai pusat kolaborasi antara investor, industri, dan pemerintah. Dengan begitu, fasilitas ini bisa berkontribusi lebih besar dalam memperkuat ketahanan energi nasional. Langkah-langkah yang diambil sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam hal pendidikan berkualitas dan energi bersih.
Dengan inovasi yang terus dikembangkan, Migas Corner dapat menjadi model bagi institusi lain dalam menciptakan ruang edukasi yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini. Hal ini menegaskan pentingnya pendidikan yang beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan industri, guna menciptakan generasi yang tidak hanya terampil, tetapi juga berwawasan luas.
